Jujur saja setelah berkeluarga menikah selama 2 tahun ini apalagi setelah memilikki Andra, visi keuangan aku sm simas sekarang harus satu tujuan karena gak gampang ya memang mengatur keuangan rumah tangga apalagi aku orang yang punya prinsip segala sesuatu harus well planned dan anti banget sama prinsip "Nanti aja dipikirin" oouw it's Big Big No No . Jadi segala sesuatu harus kita rencanakan dulu, misalnya 3th lagi Andra mulai sekolah jadi ya harus dipersiapkan dari sekarang atau kita mau liburan ke luar kota atau ke luar negeri ya harus dibuat budget dari sekarang. Sering banget lingkungan sekitar meremehkan tentang financial plan kita dengan kalimat seperti ini "ahhh udahlah nanti pas sekolah juga ada rejekinya" atau "udaaahh gak usah dipikirin sekarang" gile apatis banget yaa orang orang yang sounding seperti ini ups atau mereka optimis (tp optimis yg salah), nah kalau udah denger kalimat keluar seperti ini aku sm simas cuma bisa diem (males bookk berargumentasi sm orang lain yang gak punya wawasan tentan Fin Plan).
Banyak referensi ilmu yang kita dapet dari buku, koran atau social network seperti twiiter dan blogging akhirnya alhamdulillah pelan pelan aku dan simas mulai merombak semua cash flow keluarga biar sehat (minim hutang), dan pas kemarin ada expo tentang financial planner yang tergabung dalam IFPExpo ( Indonesia Financial Planner Expo ) langsung aku tertarik untuk daftar karena pengen lebih mendalami ilmu tentang bagaimana cara mengatur uang dengan baik.
Acranya mulai jam 09.00 wib sampa jam 15.00 wib , dan banyak talk show di IFPExpo dan semuanya FP terkenal seperti Ligwina Hananto (QM Financial), Safir Senduk dan rekan, Eko Hendarto, Aidil Akbar dan Lisa Soemarto. Kebetulan kemarin datang agak siang jadi cuma bisa mengikuti setengah acara deh :( tapi cukup worth it kok acara ini, basicly semua pengetahuan tentang financial plan yang pernah aku baca sudah aku aplikasikan dalam keuangan keluarga.
Oh iya IFPExpo kemarin membahas tentang :
- Jangan jadi penabung atau deposan saja intinya Menabung saja tidak cukup!
- Dana Pendidikan
- Dana Pensiun
- Cek Arus Kas
- Investasi = Risiko + Tujuan + Hasil Investasi
- Reksadana Pendapatan Tetap, Campuran dan Saham
- Asuransi
Nah pas Aidil Akbar presentasi tentang biaya pendidikkan semua orang terkejut dengan biaya di masa yang akan datang, tapi aku gak terlalu kaget sih dengan talk show nya mas akbar karena memang aku sudah tau tentang inflasi di bidang pendidikkan yang setiap tahunnya bisa mencapai 20%, bahkan menurut Mas Akbar cara mengetahui angka ini bisa jadi alat KB (keluarga berencana) yang ampuh hahahahhahaa.
Intinya sih Aidil Akbar menunjukkan, dengan lifestyle seperti kita ini di Jakarta, dan inflasi biaya pendidikan itu biasanya lebih tinggi daripada inflasi per tahun negara, kalau kita menabung saja tidak mungkin itu terkejar biaya pendidikan anak kita yang jumlahnya bikin *gulingguling* itu. Mas Akbar bilang rata-rata kenaikan harga sekolah pertahun itu sampai 20% itu khusus di Indonesia lhooo....oh ya ada satu point penting lagi dari Mbak Lisa Soemarto menurut pengalaman beliau menyekolahkan anak di luar negeri lebih murah dari kuliah di Indonesia (exclude biaya kehidupn tentunya) dalam hal ini yang jadi perbandingan kuliah di Bandung (mengukur biaya cost living), jadi ternyata memang hanya negara Indonesia yang Inflasi biaya pendidikkan luar biasa *gulingguling*.
Overall sih rencana keuangan keluargaku berada di jalur yang benar, tentunya dengan alokasi nabung, dana darurat, investasi dan hutang yang sesuai dengan porsinya masing masing. Investasi yang kita pilih adalah reksadana, jadi 1 RD = 1 tujuan, dan hutang < 30% . Yang jelas, semoga tahun 2011 ini rencana keuangan keluargaku bisa lebih fit dan proper, dan bisa memenuhi target. Amiiin.
No comments:
Post a Comment