Pages

Monday, 18 July 2011

Kedai 1001 Mimpi

Gw bukan penggemar novel alias buku Non fiksi alesannya simple karena gw gak suka baca sebuah alur cerita trus udah seru seru gitu and ternyata itu hanya khayalan huahahaha no wonder ya kalau gw gak suka Harry Potter atau Lord Of The Rings  atau semacamnya-lah, awaaasss siap siap ditimpuk banyak orang nih gw aslik!! padahal teman di lingkungan gw (85%) suka banget sama buku non fiksi semacam itu.

Kebiasaan baca buku gw tiba tiba berkurang drastis sejak nikah-hamil-melahirkan-punya baby boy *senyumdatar* tapiiiii sekarangggg hobi baca gw itu muncul kembali setelah andra sudah agak besar (1 year) dan pilihan kali ini jatuh kepada Valiant Budi alias "vabyo" penulis buku "Kedai 1001 Mimpi" Non Fiksi Lifestyle, gw sendiri baru kenal penulis ini (sekarang) dan ini juga karena promosi dahsyat lewat Twiitter dan mereview buku tersebut jadilah gw penasaran untuk membeli seems it's good to read.

Sampai akhirnya gw beli dan baca, aseliiii di tulisan halaman halaman awal alur ceritanya bener bener menggambarkan keadaan di negara Arab Saudi deuuuhhh berasa gw berada di kota padang pasir rasanya dengan suhu fanassss :(. Jadi di buku ini si Vibi cerita tentang pengalamannya jadi TKI di Arab Saudi. Ini orang agak sinting sih kayaknya. si vabyo ini milih jadi barista di saudi cuma untuk nulis (kedai1001mimpi).


Di buku ini Vibi ceritain kisah nyatanya sejak dia berangkat ke Saudi sampe akhirnya balik ke jakarta. Dia banyak cerita tentang kebobrokan sistem kerja coffee shop "Sky Rabbit" tempat dia kerja disana. Masa iya susu basi harus tetep dipake, begitu pula gelas kertas dan tissue bekas pake demi mengumpulkan point dan bisa mendapatkan bonus. Huekkk.. Belum lagi ada pegawai yang suka nyelipin upil di muffin. Gyaaaa! Antara jijay dan mau ngakak banget bacanya. Dia juga banyak cerita tentang kelakuan orang saudi. Betapa mereka sangat angkuh dan kebal hukum. Peraturan seolah cuma dibuat untuk pendatang dan gak berlaku untuk mereka. Pret! Belum lagi segala kelakuan mereka yang gak berkelas dan jauh dari nilai islam. Yang paling kocak (dan agak bikin shock) adalah ternyata disana banyak homo ya boookk? plus penjahat kelam*n Hadeeehhh…makin huekkkssss asliii gak percaya gw (sebetulnya) tapi ini kan fakta.

Gak cuma itu, Vibi juga cerita tentang TKI lain yang disana. ada yang beruntung ada juga yang apes pes!! banyakkan sih di buku ini menceritakan malangnya nasib para TKI. Tau kan betapa TKI (dan TKW) dielu-elukan disini. Dibilang pahlawan devisa tapi ditelantarkan begitu saja oleh pemerintah kita. Tapi di buku ini kita bisa temuin fakta kalo gak semuanya TKI disana sengsara kok TKI disana juga banyak yang  baik baik dan bernasib juga baik (dari segi pendapatan merkea bisa ngumpulin gaji ratusan juta rupiah dalam setahun). 



Anywaayy, ini buku sukses banget bikin gue cekikikan sekaligus terkaget-kaget asliiikkk masih berasa dongeng deh itu buku. Keren banget untuk sebuah buku nonfiksi Lifestyle! Semua kejadian di dalemnya kerasa normal dan gak mengada-ada. banyak ceplosan di setiap tulisan yang bikin ketawa. So natural, kayak ceplosan becandaan sama temen aja. Tapi sayang seluruh alur cerita ini hanya ber-isikan kejadian dan keburukkan di coffe shop tempat vibi bkerja dan gak ada "pesan" penting yang bisa dipetik.




Oke, nambah satu lagi penulis favorit gue Vibi, setelah Adhitya Mulya, Ninit Yunita, dan Fira Basuki!

No comments:

Post a Comment