Gak terasa udah lama mbak siti bekerja di rumah ku sebagai asisten rumah tangga, umurnya masih 15th (masih muda banget bahkan tergolong masih kecil), putus sekolah karena tidak mempunya uang "jajan" dan uang untuk membeli keperluan sekolahnya, walaupun masih kecil tapi gw sm simas membiasakan utk memanggil namanya dengan panggilan "mbak" tujuannya sih untuk membiasakan andra nanti kalau udah besar bisa dengan sopan menyapanya dengan "mbak". Anaknya lugu dan jujur banget jadi alhamdulillah gak pernah berbohong. Asal dari Sukabumi dan kehidupannya di bawah garis kemiskinan, siti pernah bercerita dia tinggal di desa-nya (bukan di kota sukabumi), daerah rumahnya belum dilewati oleh listrik, tidak ada tv bahkan untuk penerangan dia menggunakan lampu templok dan kalau memasak pun menggunakan tungku alias kayu bakar sebagai kebutuhan sehari hari memasak di dapur, ubinnya pun ubin kali (re:yg warna hitam gelap).
Mendengar cerita tentang kehidupan siti terkadang gw sangat bersyukur atas kehidupan yang gw dapet dengan segala fasilitas berkecukupan. anyway buswayyy...siti tinggal dirumah gw sudah 6 bulan dan kerjaannya so so lahhh balik lagi "no bodys perfect rite", lumayan bisa bersih bersih rumah dan memasak setiap pagi dan sore , semua pekerjaan rumah beres , termasuk menjaga andra.
Tepat di tanggal 15 February ( peringatan hari PRT ) kemarin gw membebaskan siti dari pekerjaan rutinnya, jadi hari Selasa kemarin siti bisa leyeh leyeh di kamarnya istrahat nonton tv atau tidur seharian. Gw memahami banget siti masih kecil untuk harus bekerja dan tinggal berjauhan dari uminya (panggilan ibunya siti) tapi semangat kerjanya mencari uang untuk bisa kirim uang untuk uminya sangat gw hargain. Terkadang gw kasih siti uang pulsa dan uang jajan kalau weekend dan sebulan sekali kita jalan2 ke mall, dan baru tau kalau dia ternyata pengen bgt ke Monas..uhuuuuyyy langsung dong aku semangat ajak simas utk schedule ke Monas, belum tau kapan tapi pasti kita akan realisasikan untuk mbak siti :).
No comments:
Post a Comment