Pages

Thursday, 8 December 2011

RUM vs RIM

Pernah denger kan kepanjangan RUM (rational use of medicine) yang lagi heboh dikampanyekan oleh milis kesehatan dan buibu kece di blog, minggu kemarin andra sakit panas tinggi sampe 39.4" dari hari Sabtu bayangkannn panas andra dari pagi terus meninggi dan gw panik? (No) di otak gw hanya berpikir (gak papa anak sakit itu biasa, dan kalau sakit ya harus ke dokter) bukannya gw nggampangin tapi kalau gw Ibu-nya aja panik gimana mau berpikir jernih agar anak bisa tenang.

Dengan beberapa ilmu yang gw pernah baca gw menerapkan home treatment sendiri dirumah, diantaranya :
1. ketika anak mulai demam 38" segera kasih penurun panas.
2. kalau itu belum bisa bantu , skin to skin paling TOP (gw pikir ini teori , but it works).
3. Merendam anak di dalam bak air penuh dengan air hangat, itu gw jalanin tapiiii itu tidak berhasil :p
4. kasih cairan (air putih atau air susu) sebanyak mungkin, tujuannya agar tidak dehidrasi dan bisa membuat suhu panas turun.
5. Tetap paksa anak untuk makan, biar gak lemes ( ini agak susah tapi sebagai Ibu gw harus banyak ide biar anak mau makan walaupun dalam keadaan sakit).

Dari semua home treatment yang gw lakukan, ternyata banyaknya cairan (minum air putih) yang masuk ke dalam tubuh adalah obatnya. Setelah andra minum banyak gak lama setelah itu andra muntah 2x, yaitu muntah lendir yup sudah gw duga bahwa andra batuk dan setelah muntah lendir panasnya menurun dan hari senin alhamdulillah suhunya normal.

Kembali ke topik tentang RUM vs RIM, gw bukan orang yang sok tau dan terus ingin belajar jadi walaupun gw tau andra sudah sembuh gw tetap bawa dia ke klinik Prof.dr. Muslihan di Cipete just for make sure bahwa nothing serious with him. And then sesampainya di profesor deng..deng..deng..bener kannn andra batuk lendir dan prof kasih resep 2 yaitu antibiotik ( Zhythromax ) dan anti virus ( Isprinol ), gw tanya kok kalau batuk berlendir bisa panas ya dok? jawaban si prof : "ya iyalah kan lendir makanan enak untuk kuman", gw cuma bisa manggut manggut. Awalnya gw berfikir kenapa profesor ini selalu memberikan resep antibiotik ya? tapi balik lagi gw adalah seorang Ibu yang berfikir logis "kalau anak sakit ya diobatin, kalau anak dikasih resep sama dokter ya diminum" apalagi dokternya udah terkenal dari generasi ke generasi jadi pasti expert
( Insya allah).

Jadi gw lebih berfikir untuk menggunakan insting gw sebagai Ibu (Reuse Insting Mom) , I know what I have to do ;).


2 comments:

  1. Kepanjangan RUM kan Rational use of Medicines kenapa jadi Refuse Using Medicine?

    ReplyDelete
  2. Hi :)

    terima kasih yaa koreksi-nya..iya saya salah dan sudah saya edit.

    ReplyDelete